Car Maintenance
Tight economy prompts DIY

Automotive Transformation: Drivers Embrace DIY Maintenance and Electric Vehicles

The automotive service sector is undergoing significant changes, with a recent survey revealing that more than three-quarters of motorists are now taking on their own maintenance tasks, including complex repairs like brake work. Additionally, the survey found that drivers are becoming more open to the idea of purchasing electric vehicles (EVs), driven by factors such as improved affordability and expanding charging infrastructure.

Empowered Drivers Reshape the Automotive Landscape

DIY Maintenance Surge Driven by Economic Pressures

The Mobility Index survey, conducted by national automotive service chain Mycar, has shed light on the evolving behaviors and sentiments of drivers. The survey results indicate that the rising number of do-it-yourself (DIY) repairers can be attributed to the current tight economic conditions and the resulting diminished levels of households' disposable incomes.According to the findings, 77% of motorists surveyed were performing their own maintenance tasks, with 60% having modified their vehicle maintenance habits due to the rising cost of living. This trend extends beyond basic tasks, as 17% of respondents were handling complex jobs like brake pad replacements or brake system maintenance, 15% were flushing and replacing brake fluid, 19% were replacing fuel filters, and 9% were inspecting and replacing suspension components.Mycar CEO Adam Pay acknowledged that the self-maintenance response from 77% of motorists interviewed was not entirely surprising, as it "points to the changes in behavior caused by the cost of living squeeze." He noted that 24% of respondents were extending the intervals between servicing their vehicles, and one in five were opting for lower-cost service and repairs where possible.

Concerns Arise Over DIY Safety-Critical Repairs

While the survey revealed a significant increase in DIY maintenance, Pay expressed concerns about the technical complexity and safety implications of some of the tasks being undertaken by motorists. He emphasized that certain repairs, such as replacing brake pads and bleeding brakes, are highly technical and should only be trusted to expert technicians.Pay stressed the importance of repair outlets having clear conversations with customers about the work that has been done on their vehicles and providing recommendations on where the owner should prioritize their time and money. He emphasized the need to be "very clear about what needs to be done today, but really, really clear about what can't wait until the next service," allowing customers to consider their options and budget accordingly.

Embracing the Electric Future

The Mobility Index survey also explored the sentiment surrounding electric vehicles (EVs) among both EV owners and non-EV drivers. The report showed that the increasing interest in EVs has been attributed to greater affordability of new models and an expanding infrastructure of charging stations.According to Pay, more than 80% of EV drivers reported being very confident about the reliability and durability of their vehicles. Additionally, one-third of respondents cited the benefits of lower maintenance and fuel costs as factors making EVs more attractive.As the EV infrastructure continues to develop and battery technology advances, Pay believes that the cost parity between EVs and internal combustion engine (ICE) vehicles will further drive consumer adoption. He emphasized that the cost savings associated with servicing an EV compared to an ICE vehicle is another compelling reason for people to consider making the switch.

Mycar's Commitment to the EV Transition

Mycar has positioned itself as a specialist, OEM-authorized service and repair provider for the EV brand BYD. The company currently has 43 EV-ready stores across Australia and plans to increase that number to the mid-60s by the end of this year. Mycar has also trained more than 300 technicians to work on EVs, with plans to further expand this expertise.Pay highlighted the benefits of Mycar's partnership with BYD, stating that the national coverage provided by Mycar's network of brick-and-mortar stores and mobile service vans is advantageous for both BYD and its customers. This arrangement helps to keep costs down and provides convenient access to service and repair options for EV owners.While BYD is currently Mycar's only OEM client, Pay indicated that the company is open to collaborating with additional EV brands if the opportunity arises. Mycar's commitment to the EV transition is evident in its ongoing investments in infrastructure, training, and strategic partnerships to support the growing demand for electric mobility.
Harga Emas Antam Cetak Rekor Lagi!

Harga Emas Antam Tembus Rekor Tertinggi, Saatnya Investasi?

Harga emas Logam Mulia produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) telah mencapai level tertinggi sepanjang sejarah, mencerminkan tren positif di pasar emas global. Dengan prospek pemangkasan suku bunga bank sentral AS yang semakin jelas, serta data ekonomi yang mendukung, harga emas diperkirakan akan terus menguat dalam waktu dekat. Bagi investor, ini menjadi peluang menarik untuk mempertimbangkan investasi emas sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi.

Investasi Emas, Lindung Nilai yang Menjanjikan di Tengah Gejolak Ekonomi

Harga Emas Antam Tembus Rekor Tertinggi

Pada Senin (16/9/2024), harga emas Logam Mulia produksi Antam di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung tercatat Rp1.444.000 per gram, meningkat Rp1.000 dari sebelumnya. Ini merupakan harga tertinggi yang pernah dicapai oleh emas Antam. Begitu pula dengan harga buyback (harga yang digunakan ketika menjual emas kembali) yang berada di posisi Rp1.290.000 per gram, naik Rp4.000.Kenaikan harga emas Antam ini sejalan dengan tren positif di pasar emas global. Harga emas dunia sepanjang pekan lalu tercatat mencetak rekor tertinggi baru sebanyak dua kali, didorong oleh prospek pemangkasan suku bunga bank sentral AS (The Fed) yang semakin jelas. Pada perdagangan Senin (16/9/2024), harga emas dunia di pasar spot tercatat US$2.582,58 per troy ons, menguat 0,24% dibandingkan harga sebelumnya.

Prospek Pemangkasan Suku Bunga AS Menjadi Katalis Utama

Pergerakan emas yang bergairah hingga mencetak rekor lagi disinyalir berkat prospek pemangkasan suku bunga bank sentral AS yang kian terang. Hal ini didukung oleh data tenaga kerja AS yang tetap stabil, serta inflasi yang masih dalam tren melandai.Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan klaim awal untuk tunjangan pengangguran mingguan pada periode pekan yang berakhir 7 September 2024 naik 2.000 menjadi 230.000 yang disesuaikan secara musiman. Sementara itu, Indeks Harga Produsen (PPI) untuk permintaan akhir naik 0,2% pada Agustus, lebih tinggi dari estimasi 0,1%. Angka inti, yang tidak memperhitungkan harga pangan dan energi yang fluktuatif, juga naik 0,3%, lebih tinggi dari perkiraan 0,2%.Meskipun demikian, data inflasi konsumen atau Indeks Harga Konsumen (CPI) AS periode Agustus menunjukkan hasil yang lebih baik. Dalam basis tahunan, CPI tumbuh 2,5%, lebih baik dari ekspektasi yang berharap tumbuh 2,6% dari bulan sebelumnya 2,9%. Laju inflasi yang secara keseluruhan telah melandai ini setidaknya meredakan kondisi pasar tenaga kerja yang mengecewakan pekan lalu dan ekspektasi pasar terhadap resesi ekonomi.Mengutip pernyataan Peter Tuz, presiden Chase Investment Counsel di Charlottesville, Virginia, data ekonomi minggu ini cukup meyakinkan bagi The Fed untuk dapat melakukan pivot secara lebih konservatif. "Data minggu ini cukup menegaskan bahwa kita tidak mungkin mengalami pendaratan keras dan bahwa kita sedang mengalami pendaratan lunak. Inflasi turun pada angka konsumen dan produsen," ungkap Peter.

Emas, Lindung Nilai yang Menarik di Tengah Ketidakpastian

Dengan prospek pemangkasan suku bunga AS yang semakin jelas, serta data ekonomi yang cenderung positif, harga emas diperkirakan akan terus menguat dalam waktu dekat. Bagi investor, kondisi ini menjadi peluang menarik untuk mempertimbangkan investasi emas sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi.Emas telah lama dikenal sebagai aset yang dapat memberikan perlindungan terhadap inflasi dan gejolak pasar. Ketika ekonomi mengalami ketidakpastian, investor cenderung beralih ke emas sebagai tempat berlindung yang aman. Hal ini dikarenakan emas memiliki sifat yang stabil dan tahan terhadap gejolak pasar, sehingga dapat menjadi pilihan investasi yang menjanjikan di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu.Selain itu, investasi emas juga dapat memberikan diversifikasi portofolio bagi investor. Dengan menambahkan emas ke dalam portofolio, investor dapat meminimalkan risiko dan meningkatkan stabilitas investasi secara keseluruhan. Hal ini menjadikan emas sebagai salah satu instrumen investasi yang menarik untuk dipertimbangkan di tengah gejolak ekonomi saat ini.
See More
Harga Emas Pegadaian Hari Ini Bikin Investor Full Senyum

Harga Emas Pegadaian Terus Melambung, Saatnya Investasi?

Harga emas batangan yang dijual di PT Pegadaian terus mengalami kenaikan dalam beberapa waktu terakhir. Hal ini sejalan dengan tren kenaikan harga emas dunia yang mencapai rekor tertinggi baru-baru ini. Bagi investor, kondisi ini dapat menjadi peluang untuk memulai atau menambah portofolio investasi emas.

Investasi Emas, Lindung Nilai di Tengah Ketidakpastian Ekonomi

Emas Galeri24: Pilihan Terbaik untuk Investasi Jangka Panjang

Emas Galeri24 menjadi salah satu produk emas unggulan yang ditawarkan oleh PT Pegadaian. Dengan harga Rp1.409.000 per gram, emas ini menawarkan keunggulan dalam hal kemurnian dan kualitas. Tersedia dalam berbagai ukuran mulai dari 0,5 gram hingga 1.000 gram, emas Galeri24 dapat menjadi pilihan ideal bagi investor yang ingin membangun portofolio emas jangka panjang. Keunggulan lainnya adalah adanya jaminan keaslian dan kemurnian dari PT Pegadaian, sehingga investor dapat berinvestasi dengan tenang.

Emas Antam: Solusi Investasi Emas Terpercaya

Selain Galeri24, PT Pegadaian juga menawarkan emas Antam dengan harga Rp1.480.000 per gram. Emas Antam dikenal sebagai produk emas terpercaya dengan kualitas dan kemurnian yang terjamin. Tersedia dalam berbagai ukuran mulai dari 0,5 gram hingga 1.000 gram, emas Antam dapat menjadi pilihan bagi investor yang ingin mendiversifikasi portofolio investasi mereka. Dengan reputasi Antam yang sudah terbukti, investor dapat berinvestasi dengan tenang dan yakin akan kualitas produk yang dibeli.

Emas UBS: Alternatif Investasi Emas Terjangkau

Selain Galeri24 dan Antam, PT Pegadaian juga menawarkan emas UBS dengan harga Rp1.405.000 per gram. Emas UBS merupakan produk emas yang dikeluarkan oleh PT Untung Bersama Sejahtera, sebuah perusahaan terpercaya di bidang logam mulia. Tersedia dalam berbagai ukuran mulai dari 0,5 gram hingga 500 gram, emas UBS dapat menjadi pilihan bagi investor yang ingin berinvestasi emas dengan modal terjangkau. Meskipun harganya lebih murah dibandingkan Galeri24 dan Antam, emas UBS tetap menawarkan kualitas dan kemurnian yang terjamin.

Prospek Kenaikan Harga Emas Masih Terbuka Lebar

Kenaikan harga emas dunia yang mencapai rekor tertinggi baru-baru ini tidak terlepas dari prospek pemangkasan suku bunga bank sentral AS (The Fed) yang semakin jelas. Selain itu, data tenaga kerja yang tetap stabil dan inflasi yang masih dalam tren melandai juga turut mendorong kenaikan harga emas. Kondisi ini menunjukkan bahwa prospek kenaikan harga emas masih terbuka lebar di masa mendatang.Bagi investor, kondisi ini dapat menjadi peluang untuk memulai atau menambah portofolio investasi emas. Dengan berbagai pilihan produk emas yang ditawarkan oleh PT Pegadaian, investor dapat memilih sesuai dengan kebutuhan dan preferensi masing-masing. Investasi emas juga dapat menjadi lindung nilai yang efektif di tengah ketidakpastian ekonomi global saat ini.
See More